Pengertian
manajemen agroindustri adalah penerapan ilmu manajemen dalam industri pertanian
agar dapat dilakukan secara efisien. Fungsi-fungsi manajemen yang meliputi
perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengarahan dan
pengawasan harus dijalankan pada setiap tahapan kegiatan agroindustri.
Tahapan dalam agroindustri
terdiri dari input, proses produksi dan output. Tahapan input meliputi bahan
baku, bahan penunjang, tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan. Tahapan
proses produksi mencakup teknologi yang digunakan, kapasitas mesin dan proses
produksinya, sedangkan tahapan output meliputi kuantitas dan kualitas produk
termasuk menjaminan kualitas produknya.
Adanya manajemen dalam
agroindustri, diharapkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat
dimanfaatkan secara optimal dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutannya.
Makna
berkelanjutan (Sustainable) yang didampingi kata agroindustri tersebut, maka pembangunan
agroindustri yang berkelanjutan (Sustainable agroindustrial development)
adalah pembangunan agroindustri yang mendasarkan diri pada konsep
berkelanjutan, dimana agroindustri yang dimaksudkan dibangun dan dikembangkan
dengan memperhatikan aspek-aspek manajemen dan konservasi sumber daya alam.
Semua teknologi yang digunakan serta kelembagaan yang terlibat dalam proses
pembangunan tersebut diarahkan untuk memenuhi kepentingan manusia masa sekarang
maupun masa mendatang. Jadi teknologi yang digunakan sesuai dengan daya dukung
sumber daya alam, tidak ada degradasi lingkungan, secara ekonomi menguntungkan.
Dari definisi ini ada beberapa ciri dari agroindustri yang berkelanjutan, yaitu
pertama produktivitas dan keuntungan dapat dipertahankan atau ditingkatkan
dalam waktu yang relatif lama sehingga memenuhi kebutuhan manusia pada masa
sekarang atau masa mendatang. Kedua, sumber daya alam khususnya sumber daya
pertanian yang menghasilkan bahan baku agroindustri dapat dipelihara dengan
baik dan bahkan terus ditingkatkan karena berkelanjutan kerajinan tersebut
sangat tergantung dari tersedianya bahan baku. Ketiga, dampak negatif dari
adanya pemanfatan sumber daya alam dan adanya kerajinan dapat diminimalkan
Kemajuan ilmu dan teknologi yang mempengaruhi corak berpikir produsen, konsumen dan pelaku pembangunan pertanian dengan memperhatikan pada empat aspek seperti yang disebutkan diatas. yaitu:
a. Pemanfaatan sumber daya dengan tanpa merusak lingkungannya .
b. Pemanfatan teknologi yang senantiasa berubah.
c. Pemanfaatan institusi (kelembagaan) yang saling menguntungkan dan
d. Pemanfaatan budaya (cultural endowment) untuk keberhasilan pembangunan pertanian
Keempat aspek inilah yang banyak menentukan keberhasilan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
makasih atas artikelnya sangat membantu untuk meyelesaikan tugas kuliah saya.....
BalasHapus