Selasa, 30 Oktober 2012

Manajemen agroindustri



Pengertian manajemen agroindustri adalah penerapan ilmu manajemen dalam industri pertanian agar dapat dilakukan secara efisien. Fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan harus dijalankan pada setiap tahapan kegiatan agroindustri.

Tahapan dalam agroindustri terdiri dari input, proses produksi dan output. Tahapan input meliputi bahan baku, bahan penunjang, tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan. Tahapan proses produksi mencakup teknologi yang digunakan, kapasitas mesin dan proses produksinya, sedangkan tahapan output meliputi kuantitas dan kualitas produk termasuk menjaminan kualitas produknya.

Adanya manajemen dalam agroindustri, diharapkan  sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dimanfaatkan secara optimal dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutannya.
Makna berkelanjutan (Sustainable) yang didampingi kata agroindustri tersebut, maka pembangunan agroindustri yang berkelanjutan (Sustainable agroindustrial development) adalah pembangunan agroindustri yang mendasarkan diri pada konsep berkelanjutan, dimana agroindustri yang dimaksudkan dibangun dan dikembangkan dengan memperhatikan aspek-aspek manajemen dan konservasi sumber daya alam. Semua teknologi yang digunakan serta kelembagaan yang terlibat dalam proses pembangunan tersebut diarahkan untuk memenuhi kepentingan manusia masa sekarang maupun masa mendatang. Jadi teknologi yang digunakan sesuai dengan daya dukung sumber daya alam, tidak ada degradasi lingkungan, secara ekonomi menguntungkan. Dari definisi ini ada beberapa ciri dari agroindustri yang berkelanjutan, yaitu pertama produktivitas dan keuntungan dapat dipertahankan atau ditingkatkan dalam waktu yang relatif lama sehingga memenuhi kebutuhan manusia pada masa sekarang atau masa mendatang. Kedua, sumber daya alam khususnya sumber daya pertanian yang menghasilkan bahan baku agroindustri dapat dipelihara dengan baik dan bahkan terus ditingkatkan karena berkelanjutan kerajinan tersebut sangat tergantung dari tersedianya bahan baku. Ketiga, dampak negatif dari adanya pemanfatan sumber daya alam dan adanya kerajinan dapat diminimalkan
 
Kemajuan ilmu dan teknologi yang mempengaruhi corak berpikir produsen, konsumen dan pelaku pembangunan pertanian dengan memperhatikan pada empat aspek seperti yang disebutkan diatas. yaitu:

a. Pemanfaatan sumber daya dengan tanpa merusak lingkungannya .

b.   Pemanfatan teknologi yang senantiasa berubah.

c. Pemanfaatan institusi (kelembagaan) yang saling menguntungkan dan

d. Pemanfaatan budaya (cultural endowment) untuk keberhasilan pembangunan pertanian

Keempat aspek inilah yang banyak menentukan keberhasilan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

1 komentar:

  1. makasih atas artikelnya sangat membantu untuk meyelesaikan tugas kuliah saya.....

    BalasHapus